Semarang | Forum Kota – Guna meningkatkan kesiapan siswa pada dunia kerja ataupun industri, SMK Mataram Semarang dalam 4 hari ke depan, sejak hari ini mendatangkan Guru Tamu, atau Pemateri dari Akadeemisi mitra industri untuk semua jurusan yang ada di sekolah tersebut. Hal itu diungkapkan Kepala Sekolah Eri Setiawan S.Pd, M.Pd, pada media ini 19/5.
“Untuk hari ini giliran Jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR) yang mendapatkan pembekalan materi dari Guru Tamu, menyusul kemudian jurusan lainnya pada hari-berikutnya”, terang Eri.
Sementara itu, siswa TKR yang mendapatkan bimbingan dari Ahmad Lugiarto, Pemateri dari Divisi Trainer & People Development PT Global Carfix Indonesia, dibekali dengan berbagai Budaya Industri, antara lain Open Mind, yaitu membuka pikiran untuk berinisiatif kepedulian peka terhadap kondisi lokasi pekerjaan.
“Contoh sederhananya adalah, bila sedang berjalan di lokasi pekerjaan ada benda yang menghalangi jalan, atau sampah yang berserakan, maka tanpa harus ada yang meminta, langsung rapikan, atau letakkan pada posisi yang semestinya”, papar Ahmad Lugiarto.
Selain itu menurut Lugiarto, Budaya yang umum pada Dunia Industri adalah sikap dan perilaku yang baik terhadap rekan kerja, atasan, dan terlebih pada pelanggan. Sikap-sikap tersebut antara lain Senyum, Salam, Sapa, Sopan, dan Santun.
Ahmad Lugiarto kemudian memberikan contoh Nilai-nilai Budaya Kerja dari MEKA GROUP, yaitu I-CARS (dibaca : ai-kars} yang merupakan 5 nilai inti, yaitu (i) Integrity, (c) Customer Focus, (a) Awesome of Excellence, (r)Robust and Rapid, dan (s) Sinergy.
Nilai ke-satu, yaitu Integrity berarti, Seluruh Insan Meka harus mempunyai dan memegang teguh integritas dalam seluruh sikap, perilaku dan tindakannya, di manapun, kapanpun mereka berada. Nilai ini menjadi awal dan pondasi dari nilai-nilai inti lainnya, karena tanpa integritas, maka nilai-nilai lainnya menjadi tidak bermakna dan tidak bertahan lama.
Nilai ke-dua, yaitu Customer Focus yang berarti seluruh Insan Meka harus memastikan bahwa seluruh focus kegiatan yang dilakukan adalah ditujukan untuk memenuhi harapan dan keinginan pelanggan.
Nilai ke-tiga yaitu Awesome of Excellent yang berarti seluruh Insan Meka harus memberikan layanan yang selalu prima (excellent) dan luar biasa (awesome) setiap saat dalam segala situasi dan kondisi. Sehingga Meka Group akan selalu menjadi pilihan para pelanggan.
Nilai ke-empat yaitu Robust and Rapid, yang berarti Insan Meka dituntut untuk memiliki kemampuan, kekuatan, ketangkasan, dan kecepatan (agile) dalam menghadapi dan segala situasi yang cepat berubah dan sulit terprediksi (turbulence / uncertainty).
Nilai ke-lima, yaitu Sinergy. Seluruh Insan Meka harus mengutamakan kerjasama dan saling melengkapi menjadi satu kesatuan tim pemenang yang kuat (winning team) sehingga terwujud sinergi untuk mencapai tujuan bersama.
Lebih lanjut dipaparkan Ahmad Lugiarto, bahwa siswa yang sedang melaksanakan Magang, ataupun Praktek Kerja Industri, harus memenuhi faktor-faktor yang nantinya akan ditemui dalam dunia kerja, antara lain Standar Penampilan dan Standar Sikap dan Perilaku. Selain itu juga dikenalkan Standar K3LH yang berunsur Standar Penggunaan Alat Pelindung Diri, dan Standar Penggunaan CS Kit.
Kemudian yang tak kalah penting bagi siswa adalah Implementasi Budaya Disiplin Dalam Bekerja. Di Indonesia dikenal dengan 5R : Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin. (Jepang 🙂 5S : Seiri, Seiton, Seisi, Seiketsu, Shitsuke. (Inggris) 5S : Short, Set inbOrder, Shine, Standarize, Sustain.
Ringkas : Budaya kerja seluruh pegawai dan siswa yang peduli atas tindakan “Ringkas” yaitu memilah barang yang terpakai dan tidak terpakai.
Contoh implementasinya, membuang/menyingkirkan sampah/bendahara tidak terpakai. Secara rutin mengevaluasi kondisi area kerja. Peduli atas benda-benda asing yang ada di area kerja.
Rapi : Adanya kegiatan implementasi RAPI yaitu dengan cara ; Meletakkan peralatan kerja sesuai dengan work flow yang berlaku di tempat kerja. Menata peralatan kerja berdasarkan tingkat intensitas pemakaian, fungsi, batas waktu, hingga keseragannya. Contoh:
Menyusuri barang/bendahara yang diperlukan di area kerja dengan konsep efektif dan efisien.
Menempatkan bendahara sesuai bagan / layout.
Menentukan jumlah bendahara yang disimpan di area kerja.
Menempatkan bendahara pada posisi yang sudah ditentukan.
Memberi label/identitas setiap benda yang ada.
Resik di Area Praktek. Budaya kerja semua orang dalam mengimplementasikan RESIK yaitu tindakan membersihkan., memeriksa, merawat, memperbaiki semua benda/barang/fasili5 yang ada di area kerja.
Contoh :
Terdapat jadwal kebersihan dan konsisten menjalankannya.
Adanya alat-alat kebersihan yang memadai untuk aktifitas kebersihan.
Tindakan mencatat, melaporkan hal-hal yang tidak normatif pada fasilitas/benda
Konsisten melakukan evaluasi pada fungsi setiap fasilitas yang ada.
Tindakan perbaikan dan pengembangan fasilitas.
RAWAT : Implementasi tindakan Rawat yaitu cara mempertahankan proses-proses yang sebelumnya sudah dicapai baik itu resik, rapi, maupun ringkas. Kalau beberapa proses tersebut sudah disetujui dan menjadi aspek disiplin kerja, maka harus terus dipertahankan dengan baik.
Contoh tindakannya :
Mensosialisasikan konsep 5R secara rutin ke semua pihak
Membuat standarisasi fasilitas, proses, dan standar budaya kerja.
Memasang brosure, spanduk tentang 5R untuk memberi semangat semua orang.
Mengembangkan ide-ide kreatif dalam upaya menjadikan proses kerja efektif dan efisien.
Rajin : Implementasi tindakan Rajin yaitu mewujudkan 5R menjadi budaya. Dibutuhkan tahapan-tahapan antara lain ; setelah 5R dilaksanakan secara bertahap, akan menjadi kebiasaan melaksanakan 5R, selanjutnya dilakukan evaluasi berkelanjutan sehingga menunjukkan bahwa 5R sudah menjadi budaya kerja di tempat kerja.
Contoh, melakukan tindakan ringkas, rapi, atau resik tanpa ada pengawasan, tanpa ada penghargaan ataupun evaluasi dari pihak lain. * @GusBS